GAYA KEPEMIMPINAN : ZINE ABIDINE BEN ALI
Zine El Abidine Ben Ali atau Zainal Abidin Bin Ali adalah Presiden
Republik Tunisia. Ia lahir pada tanggal 3 September 1936. Berawal pada saat
terjadinya kudeta berdarah untuk menggulingkan Presiden Habib Bourguiba, ia
mulai menjabat sebagai presiden pada tanggal 7 November 1987. Pola kepemimpinan
Ben dianggap otoriter dan tidak mau mendengarkan rakyatnya sendiri, lawan
politiknya yang memberikan opini tentang pola kepemimpinannya banyak yang
dianaya, angka pengangguran dan kemiskinan pun sangat tinggi. Kemarahan rakyat
terhadap presiden ini memuncak setelah seorang tukang sayur berusia 26 tahun,
Mohamed Bouazizi, melakukan aksi bakar diri karena barang dangannya disita
polisi di kota Sidi Bouzid pada tanggal 17 Desember 2010. Rakyat yang sudah
geram dengan pola kepemimpinanya yang diktator, dan otoriter selama 23 berkuasa
memicu penolakan terhadap dirinya. Hal ini ditandai dengan aksi demo
besar-besaran di seantero negeri yang menimbulkan korban jiwa sekitar 100
orang. Pada tanggal 14 Januari 2011 Ben menyatakan mundur melepaskan bangku jabatannya.
Revolusi Arab Spring bermula dari kisah
penjual buah di Tunisia. Mohamed Bouazizi namanya. Ia adalah pedagang dengan
penghasilan minim Rp 1,3 juta dan harus menghidupi 8 anggota keluarganya. Alih-alih
mendapatkan bantuan dari pemerintah, Bouazizi malah menjadi korban
kesewenang-wenangan dari aparat pemerintah. Hanya karena tidak mampu membayar
uang pelicin, pria ini habis digusur petugas pemerintah lokal. Ia juga
dipentung dan dipukuli.
Kesal dengan ketidakadilan tersebut,
Bouazizi melancarkan aksi protes ekstrem dengan membakar diri. Pada 17 Desember
2010, pria ini menyiram tubuhnya dengan bensin lalu menyalakan korek api. Aksinya
itu membuat nyawanya harus melayang. Ia mengalami luka bakar parah. Hampir
seluruh tubunya atau sekitar 90 persen terbakar. Pada akhirnya, ia meninggal
pada 5 Januari 2011. Sejak saat ini, kemarahan publik tersulut. Kematian
Bouazizi melecut protes rakyat pada pemerintah. Lewat sosial media, aksi protes
digalang hingga membuat Presiden Zine El Abidine Ben Ali tumbang setelah 23
tahun berkuasa. Ia kemudian kabur ke Arab Saudi pada 14 januari 2011.
Ben Ali kemudian dijatuhi hukuman
tambahan 20 tahun penjara oleh pengadilan militer negara tersebut pada 13 Juni
2012. Ben dianggap bersalah akibat mengambil keputusan yang mengakibatkan
terbunuhnya 4 orang dalam kasus yang dikenal sebagai Ouardanine. Selain hukuman
dari pengadilan militer, Ben Ali dijatuhi hukuman 66 tahun penjara oleh
pengadilan sipil. Ia dihukum akibat tuduhan melakukan perdagangan senjata
ilegal dan penyalahgunaan dana publik.
Sumber : - https://helmanilaadi.wordpress.com/tag/8-pemimpin-yang-otoriter/
- https://www.liputan6.com/global/read/634262/5-penguasa-yang-terguling-dalamarab-spring
No comments:
Post a Comment