Tuesday, April 28, 2020

Tantangan Masa Depan Bagi Bidang Manajemen Operasi & Produksi


Industri F&B, ritel, dan banyak perusahaan multi-unit lainnya kini mengalami pergeseran dinamika pasar yang begitu signifikan. Dimulai dengan munculnya banyak teknologi baru, preferensi dan cara berbelanja pelanggan pun kini berubah. Ada begitu banyak faktor eksternal di luar kendali perusahaan yang memengaruhi strategi pendekatan perusahaan pada pelanggan. Namun, masih ada satu faktor internal yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk tetap unggul dalam kompetisi: manajemen operasi.


Untuk dapat tetap bersaing di pasar, perusahaan perlu mencapai ‘operational excellence’ atau keunggulan operasi. Keunggulan operasi ini dapat dicapai jika perusahaan menjaga kualitas kinerja setiap outlet dan tim di lapangan, dan perusahaan harus memastikan kualitas tersebut bisa didapatkan oleh pelanggan di cabang mana pun dan kapan pun mereka melakukan transaksi. Namun, ada beberapa tantangan yang seringkali dihadapi oleh manajer operasi dalam perjalanannya mencapai keunggulan operasi tersebut. Apa saja tantangan tersebut?

1. Luasnya cakupan tanggung jawab

Umumnya, Manajer Operasi bertanggung jawab mengawasi seluruh departemen di perusahaan, mulai dari Keuangan, HR, Pemasaran, Logistik, bahkan hingga IT. Jika ada departemen yang mengalami kesulitan, terutama terkait manajemen proyek, maka Manajer Operasi yang akan dihubungi pertama kali. Banyaknya departemen yang harus di-handle membuat cakupan tanggung jawab Manajer Operasi begitu banyak dan membuat Manajer Operasi kewalahan. Terlebih jika terdapat bentrokan kepentingan antar departemen. Hal tersebut dapat berdampak pada efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Untuk menjawab tantangan ini, Manajer Operasi harus memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas atas apa yang terjadi di lapangan. Jadi, ketika karyawan dari departemen mana pun datang dengan keluhan, Manajer Operasi bisa memberikan jawaban dan solusi yang tepat.

2. Harus meningkatkan kualitas proses operasi

Ketika Anda harus menangani belasan, ratusan, bahkan ribuan lokasi secara bersamaan, tentunya akan sulit atau bahkan mustahil untuk mengetahui apa yang terjadi di setiap toko, unit atau lokasi – Apakah brand dipresentasikan dengan tepat, apakah protokol keamanan dan kebersihan diikuti dengan benar, apakah ada masalah yang mendesak untuk diselesaikan. Di perusahaan mana pun, human error pasti terjadi. Baik dalam skala kecil maupun besar, hal tersebut pasti memberikan dampak buruk terhadap perusahaan.

Salah satu cara untuk mengatasi tantangan Manajer Operasi tersebut adalah dengan menggunakan teknologi. Teknologi memungkinkan karyawan untuk meningkatkan kualitas proses operasi melalui sistem yang runtut dan rapi, serta memungkinkan Anda untuk mendapatkan visibilitas atas setiap operasi dan isu di masing-masing cabang perusahaan.

Apalagi saat ini sudah ada teknologi software seperti Nimbly yang mampu men-transformasi proses operasi manual menjadi informasi yang bersifat real-time dan mudah untuk diaplikasikan (actionable). Setiap checklist yang Anda masukkan, akan diolah menjadi data digital. Anda bisa memanfatakan data tersebut sebagai bahan acuan untuk mengambil keputusan bisnis yang akurat dan tepat.

3. Terlalu banyak laporan yang harus dikerjakan

Salah satu tugas utama sekaligus tantangan Manajer Operasi adalah menyusun banyak laporan perusahaan, mulai dari laporan data performance hingga kompilasi data keuangan. Biasanya, tantangan akan muncul jika perusahaan tidak menyimpan data yang up-to-date. Alhasil, Manajer Operasi harus melakukan kroscek dan konfirmasi ke banyak pihak untuk memastikan bahwa data yang akan digunakan benar-benar akurat dam sesuai kondisi di lapangan.

Bayangkan jika ada banyak laporan yang mengharuskan Manajer Operasi untuk melakukan hal tersebut, tentunya hal ini cukup merepotkan. Apalagi Anda dan tim lain juga membutuhkan laporan tersebut sebagai insight untuk perusahaan. Sebagai cara menghadapi tantangan ini, sejak awal pihak manajemen atau direktur sebaiknya mengharuskan setiap departemen untuk menyusun key performance indicators yang mencakup penyediaan data dan laporan terkini.

4. Kesulitan menemukan SDM yang tepat

Manajer Operasi tentu tidak bekerja sendiri. Anda pasti membutuhkan anggota tim yang mumpuni dan mampu membantu Anda menghadapi setiap tantangan di perusahaan. Masalahnya, menemukan anggota tim yang memiliki performa baik tidaklah mudah. Bukan hanya masalah skill, tapi juga kecocokan secara personal. Ditambah lagi upah minimum dan tingkat turnover di industri kian meningkat. Hal ini memberi tekanan pada margin perusahaan dan memaksa Departemen Operasi untuk mengandalkan staf yang kurang berpengalaman.

Untuk mengatasi hal ini Manajer Operasi memerlukan teknologi yang dapat membantu dalam hal pelatihan dan pengecekan implementasi SOP, protokol keamanan dan kebersihan, dan prosedur operasi lainnya

Faktanya adalah, peningkatan pelaksanaan operasi perusahaan bergantung pada kinerja karyawan lapangan dan performa unit bisnis Anda. Untuk itu, Ops leader harus mencari solusi yang mengotomatisasi tugas-tugas tertentu dan mengalokasikan waktu untuk menganalisis data-data yang didapat dari lapangan. Dengan begitu, Manajer Operasi dapat memiliki wawasan yang luas atas apa yang terjadi di lapangan dan mengambil keputusan yang tepat untuk meningkatkan kualitas operasi perusahaan.

PERANAN MANAJEMEN OPERASI & PRODUKSI

Manajemen produksi dan operasi menawarkan kesempatan profesi, misalnya direktur operasi, direktur pabrik, manajer operasi, manajer pengawasan produk, manajer lapangan, asisten manajer dan lain sebagainya. Beberapa tugas yang harus dilakukan oleh manajer operasi adalah :

A. Menentukan dan mengatur letak lahan pertanian dengan letak pabrik penanganan pasca panen.
B. Menentukan dan mengatur letak gudang persediaan dan mesin yang effisien agar tidak menyita waktu dalam gerakan.
C. Melakukan pemeliharaan peralatan di lahan pertanian dan pebrik agar menjamin keandalan dan kontinuitas operasi.
D. Mengurangi bagian produk yang rusak atau memperbaiki proses produksi untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya yang rendah.
E. Menentukan input yang akan dibuat atau dibeli.
F. Menentukan atau memperbaiki jadwal kegiatan usahatani atau kegiatan proses produksi pasca panen.
G. Mengevaluasi biaya tenaga kerja jika ada penambahan tenaga kerja baik di lapangan maupun di kantor.
H. Mengurangi jika memungkinkan menghapus pemborosan.
I. Memperpendek waktu persiapan untuk mengurangi waktu proses.

PROSES PADA BIDANG MANAJEMEN OPERASI & PRODUKSI

Proses produksi yang berjalan dengan lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.
Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu: Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa. Jenis produksi dapat diklasifikasikan menurut perbedaan dalam proses-proses operasinya. Barang-barang produk berdasarkan apakah proses operasinya mengkombinasikan sumber daya atau dipecah menjadi beberapa bagian komponen. Kita dapat menjabarkan jasa berdasarkan tingkat kontak dengan pelanggan yang dibutuhkan.

A. Proses Pabrikasi Barang : Proses Analitis vs Sintetis. Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses transformasi.

· Proses analitis: Proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk menciptakan produk-produk jadi.

· Produksi sintetis : Proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi suatu barang jadi.

B. Proses jasa : Tingkat kontak dengan pelanggan. Satu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.

· Proses kontak tinggi: Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen menerima jasa sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa transportasi.

· Proses kontak rendah: Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran giro di bank, nasabah tidak mengikuti proses perbankannya.

Dapat pula ditinjau dalam segi:

A.  Kelangsungan hidup

- Produksi terus-menerus (Continous Production)

Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang barang. Walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barang tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini menghasilkan produk yang standar (massal).

- Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)

Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus dilakukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilakan.

B.  Teknik

- Proses Ekstraktif
Proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu, perikanan, pertambangan.

- Proses Analitis
Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentahmenjadi minyak bersih.

- Proses Pengubahan
Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.

- Proses Sintetis
Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.

Manajemen operasi merupakan ilmu yang menarik untuk dipelajari karena dihadapkan pada kondisi yang selalu berubah. Dinamika ini terjadi karena berbagai tekanan dari globalisasi perdagangan dunia hingga transfer ide, produk dan uang dengan kecepatan tinggi. Situasi dan kondisi yang ada selamanya tidak selalu sama, demikian pula yang terjadi dalam dunia bisnis. Sehingga konsep manajemen operasional juga harus beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi.
Hal tersebut dikarenakan berbagai macam tekanan, diantaranya perdagangan dunia yang mengarah pada globalisasi sehingga berdampak pada pergeseran desain produk, mutu, proses, kapasitas,strategi lokasi maupun layout, pemberdayaan sumber daya manusia, integrasi kegiatan dalam dan di luar perusahaan, konsep persedian, penjadwalan maupun pemeliharaan dan alasan yang ketiga mengenai pemahaman dan pengertian yang benar tentang apa yang seharusnya dilakukan manajer operasional.
Maka proses manajemen operasional harus konsisten dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengawasan kegiatan operasional. Berkaitan dengan hal tersebut, maka akan diperkenalkan beberapa tantangan dinamis yang ditunjukkan dalam tabel berikut.

*Daftar Tantangan Dinamis Dalam Manajemen Operasional
DAHULU
PENYEBAB
SEKARANG
Fokus local atau nasional
Biaya rendah, komunikasi global, transportasi lancar
Metode yang digunakan oleh manajer produksi beralih dengan melihat secara global
Jumlah pengiriman besar
Siklus produk singkat, perlunya modal untuk mengurangi persediaan
Manajer melakukan pengiriman JIT (Just in Time) guna memperkecil biaya produks
Pembelian dengan tawaran terendah
Penekanan mutu butuh pemasok yang terlibat peningkatan produksi
Manajer melakukan hubungan kemitraan rantai pasokan, perencanaan sumber daya perusahaan, e-commerc
Pengembangan produk lambat
Siklus hidup produk lebih pendek, penggunaan teknologi komputer untuk komunikasi maupun operasional
Manajer menerapkan pola tanggap teknologi sehingga terjadi pengembangan produk cepat, aliansi, desain kerjasama
Produk yang standarisasi
Pasar global yang berlimpah, proses produksi semakin fleksibel
Customization, masal dengan penekanan pada kualitas
Spesialisasi pekerjaan
Kondisi sosial budaya
Manajer produksi memberdayaan sumber daya manusia yang ada

Ada dua faktor penggerak utama yang merupakan tantangan manajemen operasi di masa kini. Yang pertama adalah internet. Dikenal luasnya internet pada sekitar tahun 1995, dan kenaikan pengguna yang signifkan di era 2000-an telah memunculkan variabel baru dalam manajemen operasi, yaitu internet sebagai saluran komunikasi dan kolaborasi yang mudah dan cepat antar perusahaan.

Di sisi lain, internet juga membuat customer semakin mudah mendapatkan informasi tentang produk yang diinginkannya, baik melalui pencarian informasi menggunakan search  engine (google, yahoo, dll), maupun referensi dari  social media (facebook, twitter, dll).

Sehingga, jika pada era 1980-an customer memilih produk berdasarkan kriteria kualitas dan harga yang kompetitif, maka era internet telah membentuk pelangan yang memiliki harapan dan keinginan yang spesifk.  Faktor penggerak kedua adalah globalisasi. Perjanjian perdagangan bebas seperti perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA), penyatuan eropa (European Union), atau perdagangan bebas ASEAN telah berpengaruh besar pada dunia bisnis.

Pasar dan operasi perusahaan telah menjadi global. Dampaknya adalah; perusahaan yang menyasar pasar global haruslah memiliki kemampuan manajemen operasi yang mumpuni. Misalnya adalah dalam memutuskan lokasi proses produksi,  make or buy fasilitas produksi, strategi  outsourcing dan aliansi bisnis.  Kedua faktor ini -internet dan globalisasi meningkatkan pentingnya peran manajemen operasi pada bisnis di masa kini. Persaingan global menyebabkan tuntutan keunggulan dalam banyak hal seperti kualitas, biaya, logistik, pengembangan produk dan lain-lain.

Internet juga turut mempercepat globalisasi bisnis, yang meningkatkan kompleksitas dan ketidakpastian bisnis. Internet telah mengubah cara perusahaan beroperasi, berfungsi, dalam memperoleh sumber daya, dan dalam memenuhi harapan customer. Hal ini mempengaruhi prinsip-prinsip tradisional dan teknik manajemen operasi, termasuk diantaranya strategi operasi, penjadwalan, persediaan, kontrol kualitas, dan manajemen sumber daya produksi.

Ada juga kecendrungan manajemen operasi yang mulai melibatkan fungsi-fungsi lain dalam perusahaan seperti informasi pemasaran, akuntansi, pembelian/logistik, dan sumber daya manusia. Trik-trik yang digunakan di era sebelumnya sudah tidak cukup lagi. Strategi operasi haruslah meluas hingga lintas fungsi operasi. Kompetisi bisnis pada masa kini menuntut upaya yang lebih terpadu antara riset, perencanaan produksi, logistik, hubungan pemasok dan pemasaran. Selain itu, peranan teknologi informasi dan komunikasi, seperti aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) juga turut memperluas peranan manajemen operasi dalam lingkungan perusahaan.

Lingkungan  bisnis  di  masa  depan diperkirakan akan berubah dengan lebih cepat sehingga membutuhkan interaksi yang dekat dan cepat antara fungsi-fungsi perusahaan untuk lebih memahami pasar.

Contoh Kasus
BASECAMP TO BIGFAMS
General Company Description

1. Konsep Bisnis

Basecamp to Bigfams hadir dengan konsep angkringan yang menyediakan soto sewu sebagai menu utama dan lumpia level sebagai menu ringannya. Sedangkan untuk minuman, kami menyediakan berbagai menu wedang dan es. Mengingat segmen pasar bisnis ini adalah masyarakat menengah ke bawah, maka sudah pasti harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau dengan catatan: kualitas dan pelayanan tetap kami nomorsatukan.
Basecamp to Bigfams didirikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal berkumpul, bercengkrama, dan makan pastinya. Bisnis ini rencananya akan dibuka di sekitar lingkungan kampus Pascasarjana UNDIP Semarang, yaitu di Jl. Pleburan Raya, Semarang. Rencana jangka menengahnya adalah melakukan ekspansi di sekitar kampus UNDIP, Semarang. Kami memilih lokasi tersebut berdasarkan pertimbangan yaitu lokasinya berada di pusat kota dan berdekatan dengan lingkungan pelajar/mahasiswa yang merupakan segmen pasar terbesar dalam bisnis ini. Basecamp to Bigfams buka dari jam 17.00 s/d 22.00 WIB.
Mula-mula saya akan membuka ruko seluas 5x7 m² , kemudian akan saya dekor dengan konsep angkringan yang cozy (santai), comfortable (nyaman), enjoyable (menyenangkan), dan clean (bersih) sehingga memberikan positive effect terhadap pengunjung yang datang maupun bagi perusahaan sendiri. Positive effect tersebut dapat berupa peningkatan intensitas pengunjung hingga peningkatan jumlah target penjualan setiap harinya.
Berikut adalah visi dan misi dari Basecamp to Bigfams demi menunjang kesuksesan bisnis kuliner ini.

VISI  :
Melestarikan budaya kuliner Indonesia mulai dari citarasa, kualitas, tata cara penyajian, hingga harganya yang sesuai dengan kantong masyarakat.

MISI :
a. Menyediakan tempat makan yang cozy (santai), comfortable (nyaman), enjoyable (mengasyikan) , healthy (menyehatkan), and achievable with standard price for all people.
b. Menyajikan makanan-makanan dan minuman-minuman yang bercitarasa asli Indonesia dan terjamin kualitasnya (halal dan enak).
c. Memberikan pelayanan prima yang terbaik dari yang kami miliki kepada para pengunjung.
d. Selalu memberikan inovasi dan kreasi dalam setiap penciptaan produk terbaik kami.

2. Produk yang Ditawarkan

Basecamp to Bigfams menawarkan dua macam produk unggulan yaitu Soto Sewu dan Lumpia Level yang masing-masing mempunyai keunikan tersendiri baik dari soal rasa hingga cara penyajiannya. Berikut akan dibahas satu-persatu makanan dan minuman yang akan kami sediakan.

a. Menu Makanan
Menu makanan ini terdiri dari makanan berat dan makanan ringan. Dimana sebagai makanan beratnya adalah Soto Sewu dan makanan ringannya adalah Lumpia Level. Soto Sewu sebenarnya memiliki komposisi yang sama dengan soto lainnya. Hanya yang berbeda adalah proses penyajiannya. Dimana soto sewu ini disajikan hangat dalam mangkok yang berukuran atau porsi kecil. Sehingga biasanya orang-orang akan memesan lebih dari satu mangkok untuk menu ini.
Sedangkan Lumpia Level dibuat dengan isian atau bahan serta rasa yang berbeda dari yang biasanya dikenal oleh masyarakat Semarang khususnya. Ukurannya pun berbeda dengan yang lainnya, dimana akan saya buat dengan ukuran kecil. Lumpia Level mempunyai 4 macam jenis isian, yaitu :

1. LuTeBak alias Lumpia isi Telor Bakso
2. LuMur alias Lumpia isi Jamur
3. LuLurSis alias Lumpia isi Telur Sosis
4. LuAyam alias Lumpia isi Ayam

Kemudian, dinamakan Lumpia Level pula karena lumpia ini menawarkan penyajian ditemani dengan rasa dan saus yang berbeda-beda dari level 1 sampai 5. Berikut penjelasan level-levelnya :

1. Level 1 = Original taste
2. Level 2 = Lumpia dengan saus sambal mayonase
3. Level 3 = Lumpia dengan saus Blackpepper
4. Level 4 = Lumpia rasa pedas
5. Level 5 = Lumpia rasa extra pedas.

Untuk produk Lumpia Level ini saya mempunyai motto tersendiri yaitu :
mini . crispy . spicy . yummy .

b. Menu Minuman
Menu minuman terdiri dari aneka Wedang dan Es. Wedang adalah aneka minuman hangat sampai panas seperti teh, jeruk, STMJ (Susu, Telur, Madu, Jahe),  dan kopi nyosss!. Sedangkan untuk Es adalah aneka minuman dingin seperti es teh, es jeruk, Capuccino.

3. Harga Jual Produk

Sesuai dengan konsep angkringan dan target pemasaran perusahaan, maka kami juga menawarkan harga yang sudah pasti terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Berikut daftar harga dari produk-produk kami :

Soto Sewu                                    Rp. 1000,-

Lumpia sepiring isi 5 biji untuk semua jenis saus :              

Lutebak                               Rp. 12.000,-
Lumur                                 Rp. 10.000,-
Lulursis                              Rp. 12.000,-
Luayam                              Rp. 15.000,-

Wedang    :
Teh (manis dan tawar)                     Rp. 1000,-
Jeruk                                                Rp. 1500,-
STMJ                                                 Rp. 5000,-
Kopi nyosss!                                     Rp. 3500,-
Hot cappucino                                  Rp. 3000,-

Es             :
Teh (manis dan tawar)                    Rp. 1500,-
Jeruk                                               Rp. 2000,-
Capuccino                                        Rp. 4000,-

Basecamp to Bigfams juga akan terus melakukan inovasi dan kreasi untuk terus mengembangkan bisnis kuliner ini.

4. Pemasaran / Marketing Plan

          4.1  Gambaran Pasar.
Strategi pemasaran sebagai permulaan bisnis ini dengan memperkenalkan merek, mengundang konsumen, meningkatkan pembelian dengan berbagai promosi. Area pemasaran utama adalah di sekitar lokasi kampus UNDIP Peleburan Semarang yang terdapat banyak mahasiswa berlalu lalang. Promosi merupakan bagian dari proses pemasaran. Promosi sangat mempengaruhi kelancaran dan keberhasilan suatu usaha. Kami melakukan promosi produk kami melalui sejumlah media baik elektronik, cetak, iklan di radio maupun promosi langsung dari mulut ke mulut. Promosi melalui media elektronik dilakukan dengan membuka semacam on-line shop di berbagai jaringan sosial yang kini marak di dunia maya, serta melalui blog dan jejaring sosial facebook dan twitter.
Promosi melalui media cetak kami lakukan dengan membuat dan kemudian menyebarkan pamflet atau leaflet, serta mengiklankan produk kami di media massa. Promosi dari mulut ke mulut (mouth to mouth) kami lakukan dengan mendatangi langsung kelompok-kelompok mahasiswa seperti di kampus, dan perusahaan.

          4.2. Target Pasar
Pasar sasaran dari Basecamp to Bigfams ini adalah para mahasiswa, pelajar yang ada di lokasi setempat, dan penduduk setempat baik anak-anak, remaja ataupun dewasa. Karena produk yang ditawarkan memang cocok untuk berbagai kalangan, namun lebih di setting khusus untuk diminati oleh mahasiswa. Lokasinya pun memang bertempat di sekitar kampus yang notabene populasi tempat tinggal (kost dan kontrakan) mahasiswa.

          4.3. Pesaing dan Kondisi Persaingan
Persaingan berkaitan dengan produk belum ada di sekitar kampus yang menawarkan produk / menu makanan seperti yang telah diuraikan diatas. Persaingan dalam hal pelayanan dan fasilitas memang ada, beberapa warung makan yang berbentuk tempat seperti angkringan dengan lesehan dan bisa dijadikan tempat kumpul. Hanya saja belum ada yang memberikan ruang bebas untuk berkumpul, dalam kata lain hanya bisa berkumpul selama durasi makan dan jika lebih lama, akan ada rasa rikuh dan tidak enak kepada pemilik warung. Hal tersebut disebabkan pemilik warung semuanya bukan dari kalangan mahasiswa, tetapi ibu-ibu rumah tangga.
Basecamp to Bigfams juga menawarkan fasilitas free hot spot area yang belum ada di tempat makan lain di sekitar kampus. Kemudian dalam segi harga, saya harus bersaing dengan pemilik tempat makan nasi rames yang harganya sama dengan makanan ringan dan beberapa jenis minuman dari produk saya. Selain itu, makanan ringan masih bisa dibeli oleh mahasiswa dari swalayan kampus yang sama-sama menawarkan harga mahasiswa.
Walaupun demikian, hal tersebut justru memberikan motivasi bagi saya untuk melakukan inovasi dan kreasi ketika merasakan persaingan tersebut dalam praktek bisnis ini nantinya. Tentunya dengan menonjolkan kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh pesaing saya, dan berbagai potensi yang masih terpendam yang dapat saya bangun nantinya.

5. Operation Plan

          5.1  Kapasitas Produk
Basecamp to Bigfams menjual makanan (berat dan ringan) dan minuman.  Makanan dan minuman disajikan dengan tata cara penyajian yang menarik. Tata cara penyajian diperhatikan mulai dari tempat makan seperti piring, gelas, sendok, garpu, kardus tempat makanan yang dibawa pulang, tray, pernak pernik penghias makanan. Hal ini semuanya berguna untuk mendukung penyajian makanan dan minuman agar menarik untuk dimakan seperti susunan makanan/minuman yang dibentuk se kreatif mungkin. Namun juga dengan tidak melupakan rasa dan kualitas makanan dan minuman yang disediakan.

          5.2  Teknologi dan Proses Produksi
- Teknologi
Teknologi yang digunakan cukup sederhana yaitu hanya berupa peralatan memasak biasa.
- Proses Produksi
Aktivitas yang dilakukan meliputi proses mencari bahan-bahan produksi (bahan makanan dan minuman lainnya), proses memasak, dan proses penyajian. Karena kebanyakan bahan-bahan produksi merupakan sembako, maka pencarian bahan-bahan produksi dengan mengandalkan beberapa supplier dari pasar Johar atau Karangayu.  Proses memasak makanan dilakukan dengan dua cara yaitu makanan dimasak terlebih dahulu dan makanan baru dimasak saat dipesan. Terakhir, proses penyajian adalah menyajikan hasil masakan berupa makanan atau minuman dengan hiasan/kreasi kepada pelanggan.

          5.3 Peralatan dan Bahan Baku
Peralatan Utama yang digunakan, yaitu :
a. 1 unit kompor gas                 
b. 1 unit lemari pendingin
c. 1 unit microwave
d. 50 set peralatan makan terdiri dari piring, gelas, sendok, dan garpu
e. 50 gelas minuman panjang
f. 10 meja kecil (karena model lesehan jadi tidak menggunakan kursi)

Kontinuitas suplai dijaga dengan menjalin kerja sama dengan pedagang-pedagang sayuran, daging (ayam terutama) dan buah. Dengan adanya kerja sama diharapkan pedagang dapat dengan rutin mensuplai bahan utama seperti beras, sayur, telur, daging, dsb kepada “Basecamp to Bigfams”. Perjanjian kerja sama didukung dengan adanya kontrak secara tertulis dan membina hubungan yang saling menguntungkan. Pedagang mensuplai kami dengan bahan-bahan berkualitas secara berkelanjutan dan  kami akan memesan bahan baku utama hanya melalui pedagang-pedagang yang menjalin kerja sama. Jika pedagang-pedagang tersebut berhalangan dalam penyediaan bahan baku, maka  “Basecamp to Bigfams” berhak untuk membeli dari sumber lain.

          5.4 Organisasi dan Manajemen
Usaha “Basecamp to Bigfams” dimiliki oleh satu orang sebagai pemilik usaha (owner) yang melakukan dan memantau proses mencari bahan-bahan produksi makanan dan minuman lainnya, proses memasak, dan proses penyajian serta  mengatur manajemen. Pemilik usaha dibantu oleh satu karyawan pada proses memasak, pencarian bahan-bahan produksi dan proses penyajian, satu karyawan sebagai pelayan yang tentu saja bertugas melayani pelanggan. Manajemen diatur oleh pemilik usaha mulai dari modal, biaya belanja bahan makanan dan minuman, gaji karyawan, pengaturan menu dan lainnya. Bentuk badan usaha merupakan badan usaha milik pribadi dengan modal milik pribadi.
Untuk menjalankan perusahaan ini, maka “Basecamp to Bigfams” akan mencari 2 orang staff.

6. Financial Performance

          6.1 Permodalan
Struktur Permodalan merupakan modal sendiri, dimiliki oleh Annisa Herdiyana sebesar Rp 20.000.000,- Sehingga dapat memenuhi pengeluaran yang dibutuhkan terdiri dari sewa tempat per 2 tahun, bahan baku selama 26  hari kerja (satu bulan), peralatan, promosi, gaji 2 orang karyawan.

Rician pengeluaran modal awal dalam rangka memulai bisnis ini kedai “Basecamp to Bigfams” adalah memerlukan hal-hal berikut:
1. Sewa tempat size 5x7 m²  + meja untuk 2 tahun             Rp. 5.000.000,-
2. Dan lain-lain (gas elpiji, biaya listik & air)                       Rp. 398.500,-
3. Pengeluaran SELAMA 26 hari                                          Rp. 13.238.500,-
4. Gaji karyawan 2 orang @1.000.000/bln                            Rp.2.000.000,-

Jadi, total biaya untuk memulai bisnis ini adalah Rp. 19.885.000,-

Analisis studi kasus:
Dalam menjalankan seluruh kegiatan operasional perusahaan, ada hal-hal yang harus diperhatikan untuk meningkatkan efisiensi produksi:

1. Menetapkan tujuan yang jelas berkaitan dengan pertanyaan mengapa perusahaan harus terus berproduksi? Tujuan ini ditetapkan melalui proses perencanan yang matang;
2.  Mengumpulkan atau mencari informasi mengenai indikator-indikator tujuan;
3. Mengumpulkan alat-alat yang mampu menunjang proses produksi;
4. Mengadakan beberapa alternatif yang bisa dipilih nantinya, ketika perusahaan menghadapi suatu permasalahan;
5. Pelaksanaan alternatif pilihan diikuti dengan metode yang disesuaikan berdasarkan 4 langkah diatas.

Sumber : - https://bettynmawengku.blogspot.com/2017/10/organisasi-dan-manajemen-manajemen_12.html
- https://hellonimbly.com/blog/post/4-tantangan-yang-sering-dihadapi-manajer-operasional

No comments:

Post a Comment